Fondasi peradaban Islam yang kokoh semakin tangguh dengan kehadiran para mualaf, individu yang baru memeluk Islam. Hidayah dan kemantapan hati membuat mereka menjadi Muslim yang kaffah. Tak terhitung, begitu besar jasa para mualaf ini terhadap kejayaan Islam.
Berikut empat tokoh mualaf ternama yang dimiliki umat Islam:
1. Keluarga Barmaki (Tahun 600 - 900)Keluarga Barmaki adalah penguasa di kota Balkh, Afganistan. Mereka penganut Buddha yang taat. Pada tahun 600, Kekalifahan Umayyah menaklukan daerah ini. Sekeluarga, Barmaki memeluk Islam. Di era Abbasiyah, keluarga Barmaki memegang peranan penting dalam urusan adminstrasi. Melalui mereka, terjadi transfer ilmu administasi kekaisaran Persia ke dalam peradaban Islam. Satu hal yang tidak diketahui Kekalifahan Abbasiyah. Anggota keluarga ini, Yahya ibn Khalid Al Marmaki kemudian menjadi mentor kalifah terkemukan Abbasiyah, Harun Al Rasyid. Di masa Al-Rasyid, Kekalifahan Abbasiyah mencapai puncak kejayaanya.
2. Berke Khan (Tidak dikenal-1266)
Sebagai cucu Genghis Khan, Berke Khan memiliki pengaruh besar terhadap Mongolia. Ia juga lihai dalam strategi perang. Buktinya ia berhasil menaklukan Kipchak Turki sebelum berlanjut menuju Hungaria, Setibanya di Bukhara, yang merupakan salah satu kota berperadaban Islam, ia menemukan ketertarikan terhadap Islam. Lalu ia mengucapkan syahadat, dan menjadi pemimpin Mongolia pertama yang menerima Islam. Ketika mendengar Hulagu Khan mengepung Baghdad pada tahun 1258, Berke bersekutu dengan Kekalifahan Mamluk di Mesir guna menghancurkan tentara Hulagu. Dunia Islam pun diselamatkan dari invasi besar Mongolia ke Mesir, Suria, dan Hijaz (Arab Saudi).
3. Zağanos Pasha (Tidak dikenal-1461)Zaganos Pasha yang kelahiran Albania direkrut menjadi korps elit Ustmaniyah, Janissary. Seperti anggora Janissary lainnya, Zaganos mendapat pendidikan Islam, administrasi sipil da lainnya. Kemudian, ia menjadi mentor dan penasihat muda Mehmed II. Ia menjadi penasihat saat penaklukan Konstantinopel. Selama pengepungan, Zaganos memerintahkan serangan ke Utara kota, yang akhirnya mampu merobohkan benteng pertahanan Konstantinopel. Warisannya kini masih berdiri kokoh di Baliesir dan Erdine.
4. Ibrahim Muteferrika (1674-1745) Di akhir masa Ustmaniyah, Ibrahim Muteferrika, mualaf asal Hungaria membawa satu temuan penting yakni mesin percetakan. Melalui teknologi yang ia dapatkan di Prancis dan Swedia, Ibrahim mencetak salinan atlas, kamus, dan literatur agama. Salah satu karya yang ia cetak adalah peta milik Katip Celibi. Peta itu di zamanya sangat lengkap dan rinci. Tak hanya mencetak karya orang lain, Ibrahim juga menulis soal sejarah, teologi, sosiologi, dan astronomi.
Sumber: Republika Online