1. Apa yang dimaksud dengan dualisme dan apa pengaruhnya terhadap pembangunan suatu Negara?
Jawab:
Dualisme pembangunan adalah Dua kondisi yang berbeda, dimana terjadinya hidup berdampingan dalam masyarakat, satu bersifat superior – lainnya inferior, dalam beberapa hal saling bertentangan (yang satu merugikan lainnya, dan sebaliknya), bersifat kronis (bukan sementara sifatnya). Kondisi ini menyangkut perbandingan negara maju dengan NSB, lalu pengaruhnya terhadap pembangunan suatu negara adalah Terkait dengan ini mari kita renungkan terdahulu contoh yang saya ungkapkan ini. Indonesia memiliki ribuan pulau yang tersebar dari dataran pulau sabang sampai merauke dimana dari sekian banyak pulau ini terdapat potensi-potensi alam yang memberikan keuntungan bagi kemakmuran masyarakatnya, namun dengan minimnya modal dan minimnya SDM yang berkualitas serta kurangya infrastruktur penunjang pembangunan maka potensi-potensi yang melimpah ini hanya bisa dilihat saja karena sebagian besar potensi alam tersebut dikuasai dan dikembangkan oleh investor asing. Hasilnya pun hanya sedikit yang bisa dinikmati karena keuntungan-keuntungan dari pengolahan SDA tersebut lebih banyak dibawa keluar negeri, misalnya hasil bumi dari Freepot di Papua, pembagian hasilnya 25% hanya dikuasai Negara sementara 75%nya dibawa ke luar negeri. Kalau melihat dan mencermati kondisi diatas maka pembiayaan-pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur Negara tersebut akan bermasalah dan mengakibatkan mandegnya pembangunan nasional, dan segala perencanaan yang menjadi program negara tidak akan berjalan secara baik.
2. Jelaskan model perubahan struktural dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan transformasi struktural dapat berjalan dengan baik?
Jawab;
Faktor penyebab terjadinya transformasi ekonomi yaitu, pertama disebabkan oleh sifat manusia dalam kegiatan konsumsinya. Sesuai dengan Hukum Engels bahwa makin tinggi pendapatan masyarakat, maka makin sedikit proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli bahan pertanian, sebaliknya proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli barang-barang produksi industri menjadi bertambah besar. Dengan demikian peranan sektor industri akan semakin besar dibandingkan sektor pertanian. Kedua, perubahan struktur ekonomi disebabkan pula oleh perubahan teknologi yang berlangsung secara terus–menerus. Proses transformasi struktural akan berjalan cepat jika terjadi pergeseran pola permintaan domestik kearah output industri manufaktur diperkuat oleh perubahan yang serupa dalam komposisi perdagangan luar negeri atau ekspor.
3. Soal selanjutnya
a) Jelaskan kaitan antara masalah kependudukan dengan tingkat pengangguran suatu negara?
b) Jelaskan hubungan antara tingkat pengangguran dengan tingkat pertumbuhan ekonomi?
Jawab;
a. Sebelum menjawab pertanyaan diatas, terlebih dahulu kita memahami makna penduduk dan kependudukan. Penduduk adalah warga suatu negara dan orang asing yang berdomisili dalam suatu negara tersebut, sedangkan kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, dan persebaran penduduk suatu negara. Lalu apa kaitannya dengan tingkat pengangguran suatu negara? Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menyebabkan cepatnya laju pertambahan jumlah angkatan kerja pada suatu negara sementara kemampuan NSB dalam menciptakan lapangan pekerjaan sangat terbatas. Lalu hubungan antara pertumbuhan penduduk dan lapangan pekerjaan sangat berkaitan karna Pertumbuhan penduduk merupakan suatu kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah, dan sempitnya kesempatan kerja merupakan akar permasalahan kemiskinan. Jadi aspek demografis mempunyai kaitan erat dengan masalah kemiskinan yang dihadapi di Indonesia pada saat ini. Banyak ide dan teori yang sudah dipaparkan cendekiawan-cendekiawan terdahulu mengenai hubungan antara pertumbuhan penduduk dan kemiskinan. Salah satunya adalah Malthus. Malthus meyakini jika pertumbuhan penduduk tidak dikendalikan maka suatu saat nanti sumber daya alam akan habis. Sehingga muncul wabah penyakit, kelaparan, dan berbagai macam penderitaan manusia. Sedangkan ”Philip Hauser “menganggap kemiskinan tercipta dari tidak optimalnya tenaga kerja dalam bekerja dikarenakan adanya ketidakcocokan antara pendidikan dan pekerjaan yang ditekuni.” Hal ini disebabkan oleh tingginya jumlah penduduk yang masuk ke pasar kerja sehingga memaksa pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan secepat-cepatnya walaupun tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya akibat ketatnya persaingan dalam mencari kerja.
b. Sedangkan jika laju pertumbuhan sangat tinggi sementara angkatan kerja sangat terbatas maka kemungkinan besar yang akan terjadi adalah meningkatnya jumlah pengangguran dalam suatu negara tersebut. Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan. Secara teoritis, pertumbuhan ekonomi dengan pengangguran memiliki hubungan yang sangat erat yaitu jika pertumbuhan ekonomi suatu negara meninggi maka tingkat penganggurannya pun sangat rendah, sebaliknya juga (Arthur Okun).
4. Pertanyaan selanjutnya
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pembangunan ekonomi daerah?
b. Jelaskan faktor penyebab ketimpangan pembangunan ekonomi antar daerah?
Jawab;
a. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut.
c. Tidak dipungkiri bahwa kesenjangan ekonomi antar wilayah di di Indonesia sangat tinggi dan terus melebar serta jauh dari harapan akan pencegahan ataupun pengatasiannya, bayangkan saja pertumbuhan ekonomi masih berpusat di Jawa yang ditandai dengan perputaran ekonomi yang mencapai 57,63%, kemudian dilanjutkan oleh pulau Sumatera dengan 23,77 persen, sisanya terjadi di wilayah Bali, Nusra, Maluku, dan Papua. Dengan kesenjangan ini jugalah yang mengakibatkan terjadinya ketimpangan pembangunan ekonomi di daerah pada negara berkembang, untuk lebih jelasnya berikut beberapa faktor utama penyebab terjadinya ketimpangn pembangunan ekonomi dalam satu wilayah Negara.
· Konsentrasi Kegiatan ekonomi, Konsentrasi kegiatan ekonomi yang tinggi di daerah tertentu merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya ketimpangan pembangunan antar daerah. Ekonomi daerah dengan konsentrasi kegiatan ekonomi tinggi cenderung tumbuh pesat. Sedangkan daerah dengan tingkat ekonomi yang rendah cenderung mempunyai tingkat pembanguan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah. Sehingga tidak salah jika kita masih menemukan masalah utama dalam pembangunan, yaitu; 1). Kegiatan ekonomi hanya terpusat pada satu titik daerah saja, contohnya Jawa. 2). Dengan efek menetes ke bawah tersebut tidak terjadi atau prosesnya lambat. Banyak faktor yang mnyebabkan hal ini, seperti besarnya sebagian input untuk berproduksi diimpor (M) dari luar, bukannya disuplai dari daerah tersebut.
· Alokasi Investasi, Indikator lain juga yang menunjukkan pola serupa adalah distribusi investasi (I) langsung, baik yang bersumber dari luar negeri (PMA) maupun dari dalam negeri (PMDN). Berdasarkan teori pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar, bahwa kurangnya I di suatu wilayah membuat pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan masyarakat per kapita di wilayah tersebut menjadi rendah, karena tidak adanya kegiatan ekonomi yang produktif, seperti industri manufaktur.
· Mobilitas antar Faktor Produksi yang Rendah antar Daerah , Kehadiran buruh migran kelas bawah adalah pertanda semakin majunya suatu negara. Ini berlaku baik bagi migran legal dan ilegal. Ketika sebuah negara semakin sejahtera, lapisan-lapisan masyarakatnya naik ke posisi ekonomi lebih tinggi (teori Marxist: naik kelas). Fenomena “move up the ladder” ini dengan sendirinya membawa kepada konsekuensi kosongnya lapisan terbawah. Walaupun demikian lapisan ini tidak bisa dihilangkan begitu saja. Sebenarnya lapisan ini sangat substansial, karena menopang “ladders” atau lapisan-lapisan yang berada di atasnya. Lapisan inilah yang diisi oleh para migran kelas bawah. Salah satu pilar ekonomi liberal adalah kebebasan mobilitas faktor produksi, termasuk faktor buruh. Seharusnya yurisdiksi administratif negara tidak menjadi penghalang mobilitas tersebut. Namun, tetap saja perpindahan ini perlu ditinjau dan dikontrol agar tetap teratur.
· Perbedaan SDA antar Provinsi , Dasar pemikiran klasik mengatakan bahwa pembanguan ekonomi di daerah yang kaya SDA akan lebih maju dan masyarakatnya lebih makmur dibandingkan dengan daerah yang miskin SDA. Sebenarnya samapai dengan tingkat tertentu pendapat ini masih dapat dikatakan, dengan catatan SDA dianggap sebagai modal awal untuk pembangunan. Dalam proses pemulihan ekonomi nasional, pelaksanaan program desentralisasi yang tergesa-gesa tanpa kesiapan memadai sebaliknya malah akan mengganggu pemulihan ekonomi yang pada gilirannya akan merugikan pembangunan ekonomi daerah sendiri. Oleh karena itu, proses desentralisasi tidak perlu diakselerasi. Yang perlu diakselerasi adalah pengembangan kelembagaan dan kemampuan, termasuk untuk pengembangan kebijakan, pada tingkat daerah, khususnya daerah Tingkat II. Hal ini merupakan kerja nasional yang harus mendapat prioritas pertama dan dilaksanakan terutama di daerah. Inilah inti dari pemberdayaan ekonomi daerah yang merupakan kunci bagi pembangunan ekonomi daerah yang kompetitif dan efisien. Pembangunan ekonomi yang efisien membutuhkan secara seimbang perencanaan yang lebih teliti mengenai penggunaan sumber daya publik dan sektor swasta: petani, pengusaha kecil, koperasi, pengusaha besar, organisasi sosial harus mempunyai peran dalam proses perencanaan.
· Perbedaan Kondisi Demografis antar Provinsi, Kondisi demografis antar provinsi berbeda satu dengan lainnya, ada yang disominasi oleh sektor pertanian, ada yang didominiasi oleh sektor pariwisata, dan lain sebagainya. Perbedaan kondisi demografis ini biasanya menyebabkan pembangunan ekonomi tiap daerah berbeda-beda.
· Kurang Lancarnya Perdagangan antar Provinsi , Kurang lancarnya perdagangan antar daerah juga menyebabkan ketimpangan ekonomi regional di Indonesia. Pada umumnya ketidaklancaran tersebut disebabkan karena keterbatasan transportasi dan komunikasi.
5. Jelaskan komponen dari sumber dana yang dapat digunakan dalam pembangunan suatu negara?
Jawab;
Sumber pembiayaan pembangunan sangat penting dalam rangka menunjang pembangunan setiap negara. Sumber pembiayaan pembangunan tersebut bisa berupa sumber-sumber penerimaan dalam negeri khususnya yang tersedia sebagai tabungan pemerintah, tabungan masyarakat, serta sumber dana dari luar negeri. Selain itu sumber pembiayaan itu bisa berupa sumber pembiayaan konvensional dan non konvensional. Sumber konvensional untuk pembiayaan pembangunan adalah :
§ Sumber-sumber Domestik, Penciptaan sumber-sumber domestik untuk menabung dan mananamkan modal secara produktif merupakan landasan utama pembangunan yang berkelanjutan. Berapapun besarnya tingkat tabungan domestik, yang terpenting adalah jaminan terhadap pengalokasian tabungan tersebut secara efisien dan dibutuhkan dalam arti sosial, politik dan pembangunan.
§ Investasi Asing, yaitu Salah satu komponen aliran modal yang masuk ke suatu negara dianggap sebagai aliran modal yang relatif stabil dan mempunyai resiko yang kecil dibandingkan aliran modal lainnya, misalnya portofolio investasi ataupun utang luar negeri.
§ Perdagangan Internasional
§ Utang dan Bantuan Luar Negri
Sedangkan sumber alternatif non konvensional terdiri dari;
§ Global public goods
§ Pembangunan berbasis asset
§ System pajak global
§ Arsitektur Baru Keuangan Internasional
§ Bank Pembangunan Domestik
6. Soal selanjutnya
a. Apa yang dimaksud dengan pembangunan berkelanjutan?
b. Jelaskan dampak privatisasi pendidikan di Indonesia??
Jawab,
a. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dari generasi yang akan datang. Pembangunan berkelanjutan harus memerhatikan pemanfaatan lingkungan hidup dan kelestarian lingkungannya agar kualitas lingkungan tetap terjaga. Kelestaraian lingkungan yang tidak terjaga, akan menyebabkan daya dukung lingkungan berkurang, atau bahkan akan hilangatau dengan kata lainnya pembangunan berkelanjutan mengandung arti sudah tercapainya keadilan sosial dari generasi ke generasi. Dilihat dari pengertian lainnya, pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan nasional yang melestarikan fungsi dan kemampuan ekosistem. Konsep pembangunan berkelanjutan sebenarnya sudah sejak lama menjadi perhatian para ahli. Namun istilah keberlajutan (sustainability) sendiri baru muncul beberapa dekade yang lalu, walaupun perhatian terhadap keberlanjutan sudah dimulai sejak Malthus pada tahun 1798 yang mengkhawatirkan ketersedian lahan di Inggris akibat ledakan penduduk yang pesat.
b. Dengan menguatnya liberalisasi ekonomi dan krisis multidimensi di Indonesia memberi legitimasi pada pemerintah untuk melakukan privatisasi pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan yang pada mulanya merupakan tanggung jawab utama pemerintah diserahkan kepada pihak swasta. Karena motif utama pihak swasta adalah mencari keuntungan, tidaklah mengherankan jika privatisasi kemudian merosot menjadi komersialisasi pendidikan. Dunia pendidikan disulap menjadi lahan bisnis dan investasi ekonomi semata. Akibatnya, pendidikan menjadi 'barang' mewah yang sulit dijangkau masyarakat bawah. Biaya pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi (PT) semakin mahal dan cenderung tidak terkendali. Privatisasi pendidikan dan komersialisasi pendidikan sebenarnya merupakan dua hal yang berbeda. Privatisasi pendidikan jauh lebih luas daripada komersialisasi pendidikan yang dapat diartikan sebagai 'proses perburuan keuntungan ekonomi dalam dunia pendidikan'. Namun demikian, karena naluri keduanya adalah mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan pengorbanan sekecil-kecilnya', maka antara privatisasi dan komersialisasi menjadi sulit dipisahkan. Lalu jika melihat langsung akibat yang ditimbulkan oleh adanya privatisasi pendidikan adalah sebagai berikut;
- Proses pemiskinan dan pembodohan semakin kuat
- Tidak ada perhatian dan prioritas untuk:
a. Perbaikan kualitas pendidikan
b. Pendidikan untuk anak perempuan
c. Program pendidikan untuk kelompok-kelompok etnis dan sektor yang tidak beruntung.
- Semakin terkotak-kotaknya masyarakat Indonesia berdasarkan status sosial ekonomi, antara yang kaya dan miskin
- Semakin sulitnya untuk mencapai target EFA dan MDGs sebagaimana telah disepakati oleh pemerintah Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar