Minggu, 13 Desember 2015

Ini alasan kenapa mobil berhenti ketika melewati perlintasan KA

INFO PENTING BAGI PENGEMUDI MOBIL.

Penjelasan kenapa mesin mobil sering mati di atas perlintasan sebidang rel KA ?
Orang awam mengira hal ini di sebabkan  karena perlintasan tsb angker/kurang sajen dan kemenyan/ada demit dll
Penjelasan teknis :
Di lokomotif ada boggie (roda kereta) dimana komponen utamanya adalah dinamo, di dlm dinamo ada unsur magnit yg cukup besar, Jika lokomotif seri CC berarti ada 3 rangkaian boggie (6 buah dinamo besar). Hal ini berdampak pada rel yg terbuat dari baja dapat menghantarkan medan magnet sejauh 1 Km dari lokomotif. Saat kendaraan bermotor melintasi rel KA, biasanya menggunakan kecepatan rendah, apabila pengendara tdk memindahkan gigi mesin yg lebih rendah maka putaran mesin dinamo kendaraan bermotor dan koil yg ada dpt seketika mati akibat faktor medan magnit boggie KA yg dihantarkan oleh rel KA. Oleh Karena itu petugas JPL selalu menutup pintu perlintasan sebelum KA mendekati perlintasan (berjarak -+ 3 Km). Bila ada pengemudi tetap menerobos/melintasi rel KA yg berjarak kurang dr 1 Km akan mengakibatkan mesin dinamo dan koil mobil yg sdh lemah dpt MATI ( mesin mati).
Bila hal ini terjadi segera keluar dari mobil anda, Karena mesin mobil akan susah untuk di stater kembali.
Maka disarankan jangan melintasi rel KA bila sdh terlihat KA walaupun masih berjarak 1 Km dari perlintasan sebidang demi keselamatan anda, Ingat KA tdk bisa mengerem mendadak karena roda dan rel terbuat dari baja sehingga tdk ada friksi, rata- rata KA akan berhenti sejauh 800 M setelah di rem".

Semoga bermanfaat.

Senin, 30 November 2015

Gambaran Umum Di Balik Kematian Abraham Lincoln

Anda pasti sudah sering mendengar istilah konspirasi. Istilah ini terutama dikaitkan dengan kasus-kasus politik. Di antaranya ialah kasus-kasus pembunuhan para tokoh dunia yang paling mengguncang dunia. Teori konspirasi menggunakan metode yang sangat rapi dan sangat sulit dikuak secara jelas. Karenanya, sekalipun sudah ditemukan siapa pelaku pembunuhnya, tetap masih menimbulkan tanda tanya besar bagi banyak kalangan.
Salah satunya kasus pembunuhan Presiden Amerika, Abraham Lincoln. Ia terbunuh ketika sedang menyaksikan pertunjukan teater di gedung Ford Theater, Washington DC. Kepalanya ditembak dari belakang dalam jarak dekat. Pembunuhnya bernama John Wikes Booth, seorang aktor dan simpatisan konfederasi ekstrem yang menentang kebijakan Abraham Lincoln tentang penghapusan perbudakan dan mempersatukan negaranya yang sudah terpecah belah.

Ia begitu bersemangat hendak menghapus perbudakan di negaranya. Ia tidak mendapat masalah di negara bagian utara yang menyetujui pembebasan perbudakan. Namun, di bagian selatan mereka menginginkan negaranya menjadi negara budak. Ia mendapat penolakan keras, bahkan negara-negara bagian selatan memisahkan diri, membentuk negara baru. Negara tersebut bernama negara konfederasi Amerika. Hingga pada akhirnya Abraham Lincoln menyatakan perang dengan bagian selatan.
Selatan berhasil dikalahkan dan menyerah kepada negara uni. Atas motif inilah, John Wikes Booth melakukan pembunuhan kepada Abraham Lincoln. Diketahui, ia juga hendak membunuh Wakil Presiden dan Sekretaris Negara. Mereka berharap, dengan kematian para pemegang tampuk kekuasaan Amerika saat itu, akan melumpuhkan pemerintah uni. Hal ini akan membuat peluang bagi pemerintah konfederasi untuk dapat melanjutkan perang setelah empat hari menyerah di bawah negara uni.
Namun, cukupkah itu saja masalah sebenarnya di balik motif pembunuhan Abraham Lincoln? Ternyata tidak. Masih ada teori lain dari sebuah konspirasi besar di Amerika. Rotchild dianggap menjadi otak pembunuhan Abraham Lincoln. Organisasi Yahudi tersebut merasa telah mendapatkan ganjalan besar dari pemerintahan Abraham Lincoln dalam upaya mereka menguasai sendi kehidupan rakyat dan negara baru melalui perekonomian. Salah satunya dengan mendirikan Bank Amerika sebagai wakil Bank Sentral Inggris. Selain itu, mereka juga mengadu domba pihak utara dan selatan dengan menggunakan masalah perbudakan.
Hanya berselang 5 hari setelah Jendral Robert E Lee dari pihak Union (Selatan) menyerah kepada Jendral Ulysses Grant selaku pimpinan Konfederasi (Utara) dalam perang sipil Amerika, Abraham Lincoln ditembak oleh seorang aktor yang menyamar yang bermaksud agar perang sipil kembali meletus.
Abraham Lincoln yang sejati bukanlah seorang pemburu Vampir di waktu senggangnya seperti film Hollywood yang baru saja beredar.

Apa yang mungkin dapat dicapai oleh Lincoln jika saja ia tidak dibunuh dalam usia yang masih cukup muda, ia hanya baru berusia 56 tahun saat terbunuh, Apakah pembunuhannya untuk mencegah sesuatu? Banyak konspirasi teori yang berkembang, namun penjelasan berikut adalah gambaran umum dan beberapa kemungkinan.

Simple Konspirasi John Wilkes Booth dan kroninya 
Yang pertama adalah para peneliti mengemukakan bahwa ini adalah sebuah konspirasi yang simpel dimana konspirasi booth ini terdokumentasi dengan baik didalam catatan harian Booth dan juga surat-suratnya. John Wilkes Booth bersama kedua orang temannya berencana untuk melakukan aksi pembunuhan terhadap 3 orang penting di pemerintahan Amerika Serikat masa itu.
Tiap orang bertugas untuk melaksanakan tugas membunuh tokoh kunci pemerintahan, Booth bertugas membunuh sang presiden, Lincoln. Sementara itu Lewis Powell bertugas membunuh sekretaris negara, William Seward dan George Atzerodt bertugas untuk membunuh wakil presiden, Andrew Johnson. Dengan membuat negara kehilangan para pemimpinnya, Booth dan kroni nya berharap pihak selatan dapat kembali mengobarkan perang dan meraih kemenangan dalam perang sipil.

Namun Powell dan Atzerodt gagal dalam misi mereka, Powell hanya mampu melukai William Seward, sementara itu Atzerodt terlalu takut untuk melaksanakan tugasnya dan ia kabur dari Washington DC.
Tapi siapakah yang bakal menarik keuntungan dari peristiwa ini? apakah ini hanya kerjaan dari 3 orang selatan yang tidak puas atas kekalahan kubu mereka? Atau ini adalah sebuah konspirasi yang lebih besar yang dilakukan pihak selatan untuk dapat memenangkan perang sipil dengan cara apapun? Ataukah pihak Konfederasi (Utara) yang menelikung untuk mengambil alih kekuasaan dan melakukan kudeta militer?
Saat ini diyakini bahwa baik Booth, Powell maupun Atzerodt rencana awal mereka sebenarnya adalah untuk menculik target mereka, menjadikan mereka sebagai sandra untuk dijadikan tahanan bagi pihak selatan. Namun tidak ada para peneliti yang bisa memastikan kapan dan mengapa rencana awal mereka tersebut bisa berubah.

Apakah Mimpi Buruk Lincoln memprediksikan kematiannya?
Sekitar 2 minggu sebelum peristiwa yang merenggut nyawanya, Lincoln mendapat mimpi buruk dimana ia berjalan seorang diri di gedung putih yang terlihat kosong, namun terdengar suara pelayat yang menangis. Dalam mimpinya tersebut akhirnya ia tiba diruang bagian timur dimana ia mendapati sesosok mayat yang dibungkus oleh pakaian pemakaman dan ditangisi oleh banyak orang, ketika Lincoln bertanya apa yang terjadi, ia diberitahu bahwa tubuh kaku tersebut adalah tubuh presiden, yang dibunuh oleh seorang pembunuh.
Meskipun Lincoln menganggapnya hanya sebuah mimpi, namun kepada orang yang tengah menulis biography nya Lincoln mengatakan bahwa dirinya merasa terganggu oleh mimpi tersebut, dan 10 hari setelah mimpi tersebut ia masih merasa terganggu oleh mimpinya, hanya beberapa hari sebelum ia terbunuh.

Apakah Andrew Johnson Terlibat?
Wakil Presiden Andrew Johnson lolos dari "Konspirasi tingkat sederhana" Booth tanpa cedera sedikitpun. Dan tentunya Andrew Johnson pastilah memiliki motif dan motivasi untuk membunuh Lincoln. Jika Lincoln tewas maka Johnson lah yang menjadi presiden, Johnson juga memiliki keluhan terhadap Lincoln dimana Lincoln pernah melarangnya untuk masuk saat Hari Inagurasi dimana Johnson saat itu tengah mabuk berat dan berperilaku yang memalukan.(Johnson kemudian setelah menjadi Presiden, di Impeached/diturunkan oleh Kongres karena sikapnya yang dinilai berusaha untuk melemahkan kongres)

Kelihatannya bahwa Booth dan Andrew Johnson juga saling mengenal satu sama lain atau hanya perasaan Booth saja. Tujuh jam sebelum Booth menembak Lincoln, ia berhenti di hotel tempat Johnson menginap dan meninggalkan sedikit catatan buat Johnson, "Tidak ingin mengganggu anda" adalah kalimat yang ditulis Booth, lalu disambung, "Apakah anda dirumah? J Wilkes Booth" Ia meninggalkan catatan tersebut dikotak pos Johnson dan sekretaris pribadi Johnson bersaksi bahwa ia menemukan catatan Booth disana.
Sementara itu Mary Todd Lincoln sendiri percaya bahwa Andrew Johnson adalah otak dibalik pembunuhan suaminya, namun beberapa ilmuwan percaya bahwa Booth sengaja meninggalkan catatan tersebut dalam rangka untuk membuat Johnson menjadi terlibat dalam pembunuhan yang ia rencanakan di malam harinya.

Apakah ada keterlibatan Rotschild dalam kasus ini?
Keluarga Rotschild adalah keluarga yang paling berkuasa dan kuat dan tampaknya keluarga Rotschild sering dikaitkan dan menjadi pusat dari semua teori konspirasi yang berkembang didunia. Pembunuhan Lincoln dikatakan direncakan oleh keluarga Rotschild karena kebijakan keuangannya.
Ketika Lincoln membutuhkan uang yang cukup besar dalam perang saudara antara utara-selatan, Rotschild merupakan salah satu pihak yang menawarkan pinjaman dengan suku bunga yang tinggi. Lincoln menolak tawaran mereka dan menemukan pihak lain yang dapat membiayai perang sipil tersebut. Selain itu kebijakan proteksionis Lincoln akan membuat anak perusahaan Rotschild mengalami kesulitan. Jika mereka tidak dapat menerobos pintu masuk kedalam pemerintahan Amerika, disinilah theory berkembang, keluarga Rotschild akan lebih memilih untuk membunuh atau menyingkirkan orang tersebut dan melempar kembali dadu,berjudi bahwa penggantinya akan lebih mengakomodir kepentingan mereka.

18 Halaman Diary yang Hilang
Booth terkenal karena menyimpan sebuah diary, sebuah buku janji kecil berwarna merah, setelah Booth terlacak dan kemudian terbunuh, buku hariannya diperiksa, namun terdapat 18 halaman dari diary tersebut yang hilang (halaman yang hilang ini juga ada dalam film National Treasure, Book of Secret yang dibintangi Nicholas Cage)
Menurut beberapa laporan bahwa ke-18 halaman yang hilang itu ditemukan tersembunyi di dalam sebuah koper diloteng rumah Edwin Stanton. Edwin Stanton adalah sekretaris perang Lincoln, Stanton digambarkan sebagai orang yang haus akan kekuasaan, dan kemudian ia dituduh berusaha untuk menggelapkan, dan sebaliknya berbuat tidak sesuai dengan hukum dalam pengadilan terhadap Booth. Perlu dicatat bahwa pengadilan terhadap Booth tidak dilakukan di pengadilan sipil namun ia diadili oleh pengadilan militer dan oleh sebab itu pastilah merupakan wilayah hukum dibawah kekuasaan Stanton.
Konspirasi Stanton dipopulerkan oleh sebuah buku yang terbit tahun 1930an dan kemudian menjadi lebih populer oleh sebuah film di tahun 1977 yang berjudul "The Lincoln Conspiracy"


Dari berbagai sumber

Rabu, 21 Oktober 2015

STOP Sebagai Strategi Pengendali Politik Gaduh


Setahun lalu, bangsa Indonesia berhasil melaksanakan PILPRES 2014 dimana dalam pemilihan tersebut dimenangi oleh pasangan Ir. Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mengalahkan tokoh militer alumnus Kopassus Prabowo Subianto, kemenangan Jokowi-JK ini merupakan antitesa dari isu yang beredar, yaitu NKRI tidak akan lama dipimpin oleh tokoh yang lahir dari tokoh sipil. Tokoh sederhana nan bersahaja merupakan ciri khas yang dijual pasangan Jokowi-JK untuk menggaet hati rakyat dan metode ini cukup berhasil meraup suara terbanyak dalam pesta demokrasi 5 tahunan tersebut, seiring berjalannya waktu proses berjalannya era kepemimpinan Jokowi-JK saat ini banyak mendapat kritikan dari berbagai elemen masyarakat terkait beberapa permasalahan-permasalahan yang belum mampu diselesaikan pemerintahan baru baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, agama, dan bidang-bidang lainnya. Disamping itu, keberhasilan Jokowi-JK mengemban amanah dari rakyat sebagai kepala negara belum mampu menjawab ekspektasi masyarakat secara keseluruhan hal ini disebabkan oleh berbagai sikap lemah presiden dalam memimpin negara, sehingga agak kontradiktif dari apa yang menjadi slogan utama ketika mencalonkan diri kala PILPRES 2014 lalu “revolusi mental”.  Kemampuan rezim Jokowi-JK menjadi pemenang pada Pilpres 2014 lalu menjadi barometer baru dalam model kepemimpinan di Negara Kesatua Republik Indonesia ini, sosok sederhana, apa adanya, dan tampang pas-pasan menjadi kartu As tersendiri bagi Jokowi-JK. Namun jika kondisi ini disandingkan dengan beberapa tokoh nasional lainnya mungkin sangat berbeda dari sebelum-sebelumnya apalagi jika ditilik melalui konsep ide dan gagasan tokoh-tokoh sebelumnya.
Indonesia merupakan negara besar yang memiliki ribuan suku dan bahasa yang berbeda-beda satu sama lain, bahkan dalam satu daerahpun terdapat beberapa macam suku-bahasa yang menyatu.
Dengan keberagaman ini lahirlah tokoh-tokoh nasional yang mampu menyatukan diri dalam tubuh NKRI, seperti Soekarno, Natsir, Hatta, Syafrudin Prawiranegara, dan tokoh-tokoh nasional lainnya adalah salah satu contoh dari segelintir kesuksesan pemimpin bangsa yang visioner, cerdas, dan memiliki attitude yang patut di contoh, digugu dan ditiru.
Kepemimpinan adalah faktor utama kunci kesuksesan suatu organisasi serta manajemen. Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik akan diyakini mampu mengikat, mengharmonisasi, serta mendorong potensi SDM organisasi agar dapat bersaing secara baik. Konsep kepemimpinan telah banyak ditawarkan para akademisi, politisi, maupun praktisi di bidang keorganisasian dan manajemen. Kepemimpinan tentu saja mengkaitkan aspek individual seorang pemimpin dengan konteks situasi di mana pemimpin tersebut menerapkan kepemimpinan.  Kepemimpinan juga memiliki sifat kolektif dalam arti segala perilaku yang diterapkan seorang pimpinan akan memiliki dampak luas bukan bagi dirinya sendiri melainkan seluruh anggota organisasi. Kepemimpinan juga menjadi salah satu ilmu terapan manajemen yang sangat menarik untuk dibicarakan setiap waktu karena kedinamisannya.
Sebelum memasuki materi kepemimpinan, perlu terlebih dahulu dibedakan konsep pemimpin (leader) dengan kepemimpinan (leadership). Pemimpin adalah individu yang mampu mempengaruhi anggota kelompok atau organisasi guna mendorong kelompok atau organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuannya. Pemimpin menunjuk pada personal atau individu spesifik atau kata benda. Sementara itu, kepemimpinan adalah sifat penerapan pengaruh oleh seorang anggota kelompok atau organisasi terhadap anggota lainnya guna mendorong kelompok atau organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
Degradasi Moral Bangsa
Tidak dipungkiri bahwa akhir-akhir ini bangsa Indonesia ditimpa berbagai permasalahan baik yang berasal dari domestik hinggga luar negeri, kasus korupsi yang merajalela, kasus pembakaran Masjid oleh Jamaah GIDI di Tolikara, dan berbagai persoalan-persoalan lainnya. Penyebab dari semua permasalahan ini adalah adanya kekurangtegasan pemerintah dalam melihat suatu permasalahan, selain itu adanya kongkalikong para elit politik dalam menyusun setiap anggaran pemerintah, dan memanfaatkannya hanya untuk kepentingan elit politik tersebut. Partai politik juga diyakini belom mampu memberikan contoh yang baik bagi masyarakat, hal ini bisa dilihat pada beberapa kasus korupsi yang menyeret pimpinan partai politk, selain itu kasus sengketa antara DPRD dan Gubenur DKI Jakarta beberapa bulan yang lalu memperlihatkan betapa buruknya potret kepemimpinan tanah air.                                                                                                                                                                                                                                                                                               Terkait dengan itu, Mahasiswa yang notabenenya memiliki tanggung jawab terhadap kondisi negara saat ini sudah selayaknya membahas dan mulai belajar tentang politik, dimana mahasiswa juga memiliki peranan yang sangat strategis yaitu sebagai agen of change dan sudah selayaknya mulAi memikirkan kondis kebangsaan dan kenegaraan yang sedang dirundung oleh berbagai problem politik. Dengan pembelajaran politik sejak dini diharapkan mampu menjadi barometer dalam melahirkan pemimpin yang negarawan, profesional, visioner, memiliki akhlak yang tinggi dan mampu menjawab berbagai persoalan-persoalan yang terjadi selama ini. 
STOP; Sebagai Strategi Pengendali Kekuasaan
Ketika seseorang menjadi pemimpin dalam sebuah lembaga, baik itu swasta ataupun nasional maka bukan tidak mungkin akan terhindar dari nuansa politik. Dengan politik seorang penguasa senantiasa akan berkuasa pada daerah kekuasaannya dan senantiasa selalu ingin mempertahankan kekuasaannya selama mungkin seperti yang terjadi di era Soeharto dlu.
Namun agar kepemimpinan seseorang terhadap suatu wilayah tidak seperti Soeharto, maka strategi STOP akan mampu menjadi penopang pengendali kekuasaan seseorang tersebut.
Stop memiliki singkatan strategy to overcom the powerpul atau dalam bahasa Indonesianya strategi untuk mengatasi penguasa. Istilah ini diperkenalkan oleh Mark Van Vugt dan Anjana Ahuja dalam bukunya yang sangat fenomenal berjudul Natural Leader, dalam buku tersebut penulis tersebut mengungkapkan cara yang paling pantas untuk mengatasi kekuatan penguasa adalah sebagai berikut;
1. Gosip, ternyata tindakan ini memiliki peranan besar dalam mengendalikan kekuasaan seseorang. Gosip adalah cara untuk mempertanyakan karakter seseorang dengan cara menyebarkan desas-desus negatif mengenai seorang pemimpin mengenai kekejian/kehidupan seksnya. Ternyata metode gosip sangat ampuh dalam meruntuhkan kepopuleran mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton ketika menjabat sebagai penguasa waktu itu. Ketika itu, beliau di gosipkan berselingkuh dengan pegawai magang di Gedung Putih yang bernama Monica Lewinsky. 2. Diskusi Publik, tidak dipungkiri jika penguasa sudah menampilkan kemelencengan dalam setiap tindakan/kebijakannya maka metode ini juga cukup ampuh digunakan sebagai STOP selanjutnya, melakukan diskusi publik atau kajian-kajian bagaimana cara yang efektif untuk mengontrol kebijakan tersebut dengan mengundang banyak orang. Implementasi modern kegiatan diskusi publik ini adalah sidang Parlemen/Senat, Rapat Umum, dan Rapat Pemegang Saham Tahunan. 3. Satire, Ketika seorang pemimpin terlewat batas dalam kesehariannya maka metode Satire ini memiliki cara yang efektif untuk mengontrol seorang penguasa. Satire adalah kritik langsung masyarakat yang dibumbui humor/canda bahkan ahli Antropologi ternama Kanada Ricard Lee menyebutkan bahwa "humor" dan produknya (tawa) merupakan cara hebat untuk meredakan ketegangan di dalam kelompok dan bisa melancarkan hubungan antara atasan dan bawahan. Bentuk kekinian satire bisa disaksikan pada serial Badut Istana pada media Inggris yang berjudul Have I Got News For You sebuah Panel Show yang mengkritik perilaku politisi setempat. 4. Sikap Ketidakpatuhan, Salah satu tindakan efektif sebagai pengontrol kekuasaan seseorang adalah dengan tidak mengikuti apa yang menjadi bagian (serangkaian) kebijakannya. Dalam kondisi yang lebih kelam, nuansa ketidakpatuhan bisa dilihat dari proses penggulingan seorang untuk turun dari jabatannya, sementara dalam kondisi yang lebih modern ketidakpatuhan dikenal dengan "bassnapping", yaitu penyanderaan manajemen untuk memprotes pengurangan pegawai. 5. Pembunuhan. sikap ini merupakan cara ampuh pengendali kekuasaan seseorang, metode kelima ini bisa disaksikan pada perilaku masyarakat Papua Nugini yang menhabisi/membunuh pemimpinnya (kepala suku) gara-gara sering menyalahgunakan hak istimewanya dalam setiap kebijakan.
Nah kira-kira begitulah cara (metode) pengontrol kekuasaan seorang pemimpin, mulai dari tingkatan paling lembut, sindiran hingga pembunuhan. Semua metode pengontrol kekuasaan/STOP bersifat ekstrem.
Sumber; Anjana, Ahuja & Mark Van Vugt, 2015. Natural Leader; Mengapa Sebagian Orang Menjadi Pemimpin dan yang Lain Menjadi Pengikut?

Ponzi Ekonomi; Prospek Indonesia Di Tengah Instabilitas Global

Dalam dinamika perekonomian modern, ketidakmampuan seseorang atau perusahaan membayar hutang merupakan fenomena yang sangat kompleks yang selalu  mengait-ngaitkannya dengan suatu faktor dengan faktor lainnya. Namun, perilaku semacam ini dikenal dengan istilah Ponzi, dan sejatinya bersifat alamiah.
Nama Ponzi sendiri berasal dari nama seorang  pengusaha mafioso asal Italia Selatan yang bermigrasi ke USA, namanya adalah Charles Ponzi. Beliau berbisnis dengan cara patgulipat usaha yang sama sekali tidak pernah riil sehingga berpotensi  besar mengalami kegagalan dan ketidakmampuannya dalam membayar hutang.
Ponzi Ekonomi pertama kali dipopulerkan oleh Hyman Minsky, seorang ekonom AS yang cukup progresif di bidangnya di era 1919-1996. Sempat dilupakan selama puluhan tahun, akhirnya pemikiran Minsky diakui dan dianggap relevan dengan kondisi perekonomian dunia saat ini terutama oleh para investor Wall Street pasca tragedi subprime mortgage. Sebagai tokoh pemikir ekonomi, Hyman Minsky sangat dipengaruhi oleh tokoh ekonom ternama seperti Schumpeter dan J.M Keynes.
Dalam konteks kekinian, Ponzi sendiri di terminolgikan untuk para pebisnis yang menjalankan usaha dengan cara patgulipat yang sama sekali tidak riil. Metafora ini menggambarkan kondisi perekonomian yang dikelola secara tidak hatihati sehingga berpotensi mengalami kegagalan karena ketidakmampuannya membayar hutang.
Secara garis besar itulah yang tersirat dalam buku "Ponzi Ekonomi; Prospek Indonesia Di Tengah Instabilitas Global". Buku ini ditulis oleh seorang penulis yang sangat populer, A. Prasetyantoko. Beliau sebelumnya pernah menulis buku best seller yang berjudul "Bencana Finansial". Buku yang berisi 200 halaman ini menggambarkan tentang situasi perekonomian global yang terjadi di USA dan krisis di beberapa negara Eropa. Namun secara garis besar membahas tentang perekonomian Indonesia yang sangat menjanjikan untuk berinvestasi, hal ini didasari oleh rekomendasi Morgan Stanley, CLSA, dan Standchart.
Buku yang di tetbitkan oleh Penerbit Buku Kompas (PBK) sangat cocok untuk para mahasiswa, pengamat ekonomi, pelaku usaha (investor), pengambil kebijakan sampai masyarakat awam, karena secara garis besar pembahasannya sangat mudah dibaca, dipahami dan dicerna. (ZH)

Senin, 14 September 2015

Rubita, Harapan Baru Generasi Muda Masa Depan

Satu hal yang tak bisa dilupakan hari ini adalah berjumpa dengan orang-orang hebat yang tergabung dalam rumah belajar insan cita (rubita), rumah yang dijadikan tempat berhimpun generasi muda yang yang terlempar dari lingkungannya, termarjinalkan tanpa perhatian keluarga, masyarakat, hingga para generasi pendidik yang di cetak oleh Kampus sebelah serta pemerintahan Indonesia "Jokowi" yang konon katanya sangat merakyat itu.

Tulisan ini sengaja saya tulis dengan maksud mengkritisi berbagai krisis yang terjadi di masyarakat baik itu krisis akhlak, krisis kepedulian sosial, krisis ekonomi hingga krisis rasa malu masyarakat Indonesia yang konon katanya sangat santun, murah senyum, pengiba hingga terkenal dengan jiwa gotong royongnya. Lagi lagi saya tidak bisa menyalahkan siapapun karena sangat riskan sekali jika melemparkan kritikan ini pada orang lain. Secara subjektif saya, pemerintahlah yang gagal melindungi masyarakatnya dari berbagai serangan modernisme saat ini.

Kembali ke topik awal mengenai rubita, rubita merupakan aksi kepedulian sosial mahasiswa melihat realitas pendidikan yang kurang adil di masyarakat, lahir dari keresahan kader HMI Komisariat Unindra ketika nongkrong di warung Kopi samping parkiran motor kampus Univ. Indraprasta PGRI Jakarta melihat anak-anak kecil ngamen mencari uang demi bertahan hidup di Jakarta, keadaan ekonomilah yang menuntut sekaligus memaksa mereka bersikap seperti itu karena rata-rata orang tua mereka hanya pekerja kasar di Pasar Induk yaitu sebagai "Pengupas Kulit Bawang" para pemilik modal.

Karena berbackground pendidikan, sekumpulan Mahasisiwa kader HMI tersebut mengumpulkan dan menanyakan adik-adik yang sedang ngamen  tersebut "apakah mau diajak belajar atau tidak?" dan alhamdulilah adik-adik yang kini tergabung dalam rumah belajar insan cita (rubita) tersebut mengiyakan tawaran untuk belajar. Hingga pada awal pelaksanaan proses pembelajaran pertama pada
hari Minggu bulan ke dua bulan April lalu, para mentor berhasil mengumpulkan 40 orang siswa yang terdiri dari berbagai tingkatan umur mulai umur 6 tahun hingga 15 tahun. Proses belajar pertama dimulai di lapangan Parkiran Kampus Unindra PGRI yang beralaskan spanduk bekas demo dan berbagai kegiatan yang pernah diselenggarakan HMI Komisariat Unindra PGRI.

Hari terus berganti menjadi minggu dan berganti menjadi bulan hingga berjalan hingga saat ini namun tidak ada yang berubah, semangat dan senyuman rizki, revo, ega, vela, amey dan adik-adik yang lain masih terlihat meskipun beberapa adik-adik rubita mulai berkurang karena masih sibuk dengan tuntutan ibu untuk "ngamen". Namun para mentor dan pegiat rubita tak patah semangat untuk terus momotivasi adik-adik rubita, karena semua orang punya kesempatan dan masa untuk bahagia dan merasakan kesenangan (keluar dari ketertindasan, kebodohan, dan kemiskinan).

Hari terus berganti kemudian berganti lagi menjadi minggu dan terus berputar hingga berganti menjadi bulan suasana rubita tak ada yang berubah namun ada beberapa kabar baik yang tentunya menjadi penyemangat para mentor rubita, yaitu sekelompok gabungan preman yang dikelola "JAMRUD" menghibbahkan rumah kosong tak berpenghuni untuk operasional rumah belajar insan cita kedepan, namanya rumah kosong yang lama tak terpakai maka atapnyapun sudah tidak ada, hanya tinggal bangunan yang tinggal nunggu roboh. Kondisi ini menambah PR dan tanggung jawab para mentor untuk mempperbaikinya demi mewujudkan cita-cita mengurangi kebodohan dan buta aksara di lingkungan masyarakat.

Semoga aksi nyata kader HMI Komsat Unindra PGRI tersebut berhasil dan menuai hasil seperti apa yang menjadi cita-cita awal mereka demi mewujudkan masyarakat cerdas yang bebas dari kemiskinan, kebodohan, dan termarjinalkan.

Kami mengundang para pembaca untuk hadir dalam kegiatan belajar mengajar kami di rumah belajar insan cita (rubita) di Gang Haji Marta Jl. Raya Gedong Tengah RT 01 RW 12 Kelurahan Kampung Gedong Kec. Pasar Rebo Kode Pos 13760 atau lebih umumnya di kenal sebagai Kampung Copet Samping Parkiran Kampus B Unindra PGRI.

Agenda Rutin Rubita;
- Belajar Iqra' (mulai pukul 18.30 s.d.  19.50)
- Belajar Tulis, Membaca dan Game (setiap Minggu pukul 09.30 s.d 12.30)

Jumat, 28 Agustus 2015

Memory Karawang, Jangan Dilupakan



Canda, tawa, penuh kehangatan dan sesekali terlihat serius sepertinya menjadi tradisi yang dibangun oleh para peserta forum, kemudian tokoh populis yang paling ditonjolkan forum adalah Cak Muklis dengan ciri khas Kota Surabayanya yang ceplas-ceplos dan Kang Ikang yang bisa dibilang orang yang paling dikucilkan (mohon maaf sebelumnya, bukan niat untuk mendiskriminasikan).

Tepat pukul 02.00 pagi, MOT kanda Ii, Kanda Fajar, dan Kanda Afifudin mengakhiri kegiatan Training Intermediate hari ini. Namun kondisi suntuk dan ngantuk tak memengaruhi peserta untuk melanjutkan pembahasan Rencana Tindak Lanjut sebagai rekomendasi cabang Karawang untuk PB HMI terkait dengan relevansi gerakannya dalam konteks kekinian.

Beberapa menit kemudian pembahasan RTL tersebut berhasil disepakati dengan poin-poin sebagai berikut: ekonomi, kesehatan, pendidikan, hukum, sosial-budaya, dan politik. Kemudian setelah point-point tersebut disepaki, para peserta LK 2 pun dibagi berdasarkan point-point tersebut.

Malam terakhir

Canda tawa dan penuh kehangatan mungkin akan menjadi sejarah atau kenangan yang paling diingat dibenak para peserta, kebahagiaan tersebut akan menjadi memory untuk dikenang di masa mendatang namun a
pa daya waktu dan tempat membatasi pertemuan. Setiap ada pertemuan pasti ujungnya ada perpisahan, kira-kira begitulah ungkapan yang tepat untuk kondisi saat ini.

Namun perkawanan ini haruslah tetap bersatu dan kokoh dalam naungan HMI, ilmu dan pengetahuan yang didapat semoga bermanfaat dan segera diimplemntasikan di cabang dan komisariat masing-masing.

"Kemarin adalah kenangan, masa depan adalah perjuangan"

Zainul Hafizi, Komsat Unindra PGRI Cab. Jakarta Selatan
Fb; Amak Fizi Twitter; @FiziMosQ
Line, Path, Instagram; Zainul Hafizi

Memory Karawang, Jangan Dilupakan



Canda, tawa, penuh kehangatan dan sesekali terlihat serius sepertinya menjadi tradisi yang dibangun oleh para peserta forum, kemudian tokoh populis yang paling ditonjolkan forum adalah Cak Muklis dengan ciri khas Kota Surabayanya yang ceplas-ceplos dan Kang Ikang yang bisa dibilang orang yang paling dikucilkan (mohon maaf sebelumnya, bukan niat untuk mendiskriminasikan).

Tepat pukul 02.00 pagi, MOT kanda Ii, Kanda Fajar, dan Kanda Afifudin mengakhiri kegiatan Training Intermediate hari ini. Namun kondisi suntuk dan ngantuk tak memengaruhi peserta untuk melanjutkan pembahasan Rencana Tindak Lanjut sebagai rekomendasi cabang Karawang untuk PB HMI terkait dengan relevansi gerakannya dalam konteks kekinian.

Beberapa menit kemudian pembahasan RTL tersebut berhasil disepakati dengan poin-poin sebagai berikut: ekonomi, kesehatan, pendidikan, hukum, sosial-budaya, dan politik. Kemudian setelah point-point tersebut disepaki, para peserta LK 2 pun dibagi berdasarkan point-point tersebut.

Malam terakhir

Canda tawa dan penuh kehangatan mungkin akan menjadi sejarah atau kenangan yang paling diingat dibenak para peserta, kebahagiaan tersebut akan menjadi memory untuk dikenang di masa mendatang namun apa daya waktu dan tempat membatasi pertemuan. Setiap ada pertemuan pasti ujungnya ada perpisahan, kira-kira begitulah ungkapan yang tepat untuk kondisi saat ini.

Namun perkawanan ini haruslah tetap bersatu dan kokoh dalam naungan HMI, ilmu dan pengetahuan yang didapat semoga bermanfaat dan segera diimplemntasikan di cabang dan komisariat masing-masing.

"Kemarin adalah kenangan, masa depan adalah perjuangan"

Zainul Hafizi, Komsat Unindra PGRI Cab. Jakarta Selatan
Fb; Amak Fizi Twitter; @FiziMosQ
Line, Path, Instagram; Zainul Hafizi