Terkait dengan perekonomian yang ditanya semalem kira-kira teorinya memakai teroi ekonomi keynesian, dimana teori tersebut berbunyi "pemerintah perlu menjadi variabel penting sebagai pengatur/memaksimalisasi keuntungan individu agar perekonomian tersebut tidk mengarah kepada monomoli harga dari perorangan" artinya disitu ada peran pemerintah sebagai pengatur/pengendali kebijakan pasar. Coba liat lebih jelasnya pada Cirlculat Flow, menurut teori pada bagan tersebut meletakkan pemerintah sebagai salah satu unsur penting dalam membangun dasar-dasar utama pada suatu perekonomian suatu wilayah (negara/daerah) yang dlam hal ini bisa diterjemahkan ke sarana-prasarana pasar trsebut.
Kesenjangan antara ekonomi makro-mikro tersebut sebenarnya merupakan problem laten yang terjadi di berbagai daerah namun disitulah letak peran pemerintah untuk menyeimbangkan itu agar lebih melihat perekonomian mikro. Krena berkaca dari krisis 1997 penyebab terjadinya adalah ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan perekonomian makro dan menyebabkan perekonomian mikropun ikut kolaps.
Terkait dengan retribusi pedagang kepada pemerintah yang dikelola kasi uptd pasar tradisional yang tidak sesuai dengan sarana (fasos n fasum) yang kurang memadai tersebut bisa digunakan sebagai titik lemahnya peran pemda trhadap pasar trsebut, sementara kita ketahui bahwa untuk pemerintahan Jokowi saat ini memberikan kucuran dana segar untuk pengembangan pasar tradisional menjadi lebih baik, layak dan bersih. Nnti abang perkuat data (informasi mengenai kebijakan baru pak Jokowi tersebut) dan aturan ttg fasos n fasum negara tersebut.
Nah.. target penyerangannya itu cukup pada dua permasalahan itu aja, perbaiki fasos-fasum dan tranparansi anggaran dana segar tersebut.
*cari informasi sejelas-jelasnya tentang dana segar pak Jokowi tersebut yah.
Kesenjangan antara ekonomi makro-mikro tersebut sebenarnya merupakan problem laten yang terjadi di berbagai daerah namun disitulah letak peran pemerintah untuk menyeimbangkan itu agar lebih melihat perekonomian mikro. Krena berkaca dari krisis 1997 penyebab terjadinya adalah ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan perekonomian makro dan menyebabkan perekonomian mikropun ikut kolaps.
Terkait dengan retribusi pedagang kepada pemerintah yang dikelola kasi uptd pasar tradisional yang tidak sesuai dengan sarana (fasos n fasum) yang kurang memadai tersebut bisa digunakan sebagai titik lemahnya peran pemda trhadap pasar trsebut, sementara kita ketahui bahwa untuk pemerintahan Jokowi saat ini memberikan kucuran dana segar untuk pengembangan pasar tradisional menjadi lebih baik, layak dan bersih. Nnti abang perkuat data (informasi mengenai kebijakan baru pak Jokowi tersebut) dan aturan ttg fasos n fasum negara tersebut.
Nah.. target penyerangannya itu cukup pada dua permasalahan itu aja, perbaiki fasos-fasum dan tranparansi anggaran dana segar tersebut.
*cari informasi sejelas-jelasnya tentang dana segar pak Jokowi tersebut yah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar