Selasa, 28 Juli 2015

STOP; Strategi Untuk Mengatasi Penguasa

Stop memiliki singkatan strategy to overcom the powerpul atau dalam bahasa Indonesianya strategi untuk mengatasi penguasa. Istilah ini diperkenalkan oleh Mark Van Vugt dan Anjana Ahuja dalam bukunya yang sangat fenomenal berjudul Natural Leader, dalam buku tersebut penulis tersebut mengungkapkan cara yang paling pantas untuk mengatasi kekuatan penguasa adalah sebagai berikut;
  1. Gosip, ternyata tindakan ini memiliki peranan besar dalam mengendalikan kekuasaan seseorang. Gosip adalah cara untuk mempertanyakan karakter seseorang dengan cara menyebarkan desas-desus negatif mengenai seorang pemimpin mengenai kekejian/kehidupan seksnya. Ternyata metode gosip sangat ampuh dalam meruntuhkan kepopuleran mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton ketika menjabat sebagai penguasa waktu itu. Ketika itu, beliau di gosipkan berselingkuh dengan pegawai magang di Gedung Putih yang bernama Monica Lewinsky.
  2. Diskusi Publik, tidak dipungkiri jika penguasa sudah menampilkan kemelencengan dalam setiap tindakan/kebijakannya maka metode ini juga cukup ampuh digunakan sebagai STOP selanjutnya, melakukan diskusi publik atau kajian-kajian bagaimana cara yang efektif untuk mengontrol kebijakan tersebut dengan mengundang banyak orang. Implementasi modern kegiatan diskusi publik ini adalah sidang Parlemen/Senat, Rapat Umum, dan Rapat Pemegang Saham Tahunan.
  3. Satire, Ketika seorang pemimpin terlewat batas dalam kesehariannya maka metode Satire ini memiliki cara yang efektif untuk mengontrol seorang penguasa. Satire adalah kritik langsung masyarakat yang dibumbui humor/canda bahkan ahli Antropologi ternama Kanada Ricard Lee menyebutkan bahwa "humor" dan produknya (tawa) merupakan cara hebat untuk meredakan ketegangan di dalam kelompok dan bisa melancarkan hubungan antara atasan dan bawahan. Bentuk kekinian satire bisa disaksikan pada serial Badut Istana pada media Inggris yang berjudul Have I Got News For You sebuah Panel Show yang mengkritik perilaku politisi setempat.
  4. Sikap Ketidakpatuhan, Salah satu tindakan efektif sebagai pengontrol kekuasaan seseorang adalah dengan tidak mengikuti apa yang menjadi bagian (serangkaian) kebijakannya. Dalam kondisi yang lebih kelam, nuansa ketidakpatuhan bisa dilihat dari proses penggulingan seorang untuk turun dari jabatannya, sementara dalam kondisi yang lebih modern ketidakpatuhan dikenal dengan "bassnapping", yaitu penyanderaan manajemen untuk memprotes pengurangan pegawai.
  5. Pembunuhan. sikap ini merupakan cara ampuh pengendali kekuasaan seseorang, metode kelima ini bisa disaksikan pada perilaku masyarakat Papua Nugini yang menhabisi/membunuh pemimpinnya (kepala suku) gara-gara sering menyalahgunakan hak istimewanya dalam setiap kebijakan.


Nah kira-kira begitulah cara (metode) pengontrol kekuasaan seorang pemimpin, mulai dari tingkatan paling lembut, sindiran hingga pembunuhan. Semua metode pengontrol kekuasaan/STOP bersifat ekstrem.

Sumber;
Anjana, Ahuja & Mark Van Vugt, 2015. Natural Leader; Mengapa Sebagian Orang Menjadi Pemimpin dan yang Lain Menjadi Pengikut?. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar